Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur menuai banyak pertanyaan. “Kenapa harus pindah? Kenapa Kalimantan?” Mungkin banyak yang berpikir, “Sudah nyaman di Jakarta, kenapa harus pindah ke tengah hutan?” Namun, ada beberapa alasan kuat yang mendasari keputusan tersebut.

Lokasi yang Strategis dan Aman dari Bencana Alam
Salah satu alasan utama adalah lokasi Kalimantan yang relatif aman dari ancaman bencana alam besar seperti gempa bumi dan banjir. Jakarta sebagai pusat pemerintahan saat ini sangat rentan terhadap banjir dan padat penduduk, membuatnya tidak ideal sebagai pusat pemerintahan di masa depan.

Selain itu, pemindahan ini juga diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan. Selama ini, sebagian besar kegiatan ekonomi dan pemerintahan terpusat di Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan, diharapkan daerah-daerah lain di luar Jawa dapat ikut merasakan dampak positif dari pembangunan.

Faktor Historis: Kalimantan, Tempat Berdirinya Kerajaan Tertua di Indonesia
Namun, bukan hanya faktor geografis dan ekonomi yang menjadi alasan pemindahan ini. Faktor historis juga memegang peran penting. Kalimantan ternyata merupakan lokasi berdirinya salah satu kerajaan tertua dalam sejarah Indonesia, yaitu Kerajaan Kutai Martadipura.

Kutai Martadipura: Kerajaan Tertua di Indonesia
Kerajaan Kutai Martadipura diyakini telah berdiri sejak abad ke-4 Masehi berdasarkan berbagai peninggalan arkeologis. Pusat kerajaan ini berada di Muara Kaman, sebuah kecamatan yang kini terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Nama ini mungkin terdengar tidak asing, karena wilayah ini adalah salah satu tempat yang kini menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kudungga adalah tokoh penting di balik berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura. Awalnya, ia adalah kepala suku setempat. Namun, seiring masuknya pengaruh India melalui jalur perdagangan, Kudungga mengubah struktur sosial wilayahnya menjadi sebuah kerajaan.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-5 dan ke-6, menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Dengan lokasi yang strategis di tepi Sungai Mahakam, Kutai Martadipura menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan besar seperti India dan Tiongkok.

Kutai Kartanegara: Penerus Kerajaan Kutai Martadipura
Setelah berabad-abad berjaya, Kerajaan Kutai Martadipura akhirnya runtuh pada abad ke-13. Raja terakhirnya, Maharaja Dharma Setia, tewas dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Anum Panji Mendapa, raja Kutai Kartanegara.

Kerajaan Kutai Kartanegara kemudian menggantikan Kutai Martadipura sebagai penguasa di wilayah tersebut. Awalnya, kerajaan ini masih menganut kepercayaan Hindu, seperti halnya Kutai Martadipura. Namun, pada tahun 1575, Kutai Kartanegara mulai mengadopsi Islam dan berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara.

Dari Kerajaan hingga Kabupaten
Setelah Indonesia merdeka, sistem kerajaan dihapus dan wilayah Kutai Kartanegara berubah menjadi sebuah kabupaten. Nama ini tetap digunakan hingga saat ini dan merupakan salah satu dari dua kabupaten yang menjadi lokasi IKN Nusantara, bersama dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Melihat sejarah panjang yang mengakar di Kalimantan, tak heran jika pemindahan ibu kota ke wilayah ini memiliki nilai historis yang kuat. Kalimantan bukan hanya strategis dari segi geografis, tetapi juga kaya akan sejarah yang membentuk identitas bangsa Indonesia.

Jadi, apakah Anda masih ragu untuk ikut pindah ke IKN Nusantara, melihat semua sejarah yang ada?